Employee-Generated Content: Cara Baru Bangun Citra Positif Perusahaan

Di tengah kompetisi digital dan perang reputasi antar brand, publik tidak lagi hanya menilai kualitas produk atau layanan. Mereka ingin tahu siapa orang-orang di balik perusahaan. Bagaimana budaya kerjanya, bagaimana interaksi antar tim, dan seperti apa keseharian para karyawannya. 

Inilah alasan mengapa Employee-Generated Content (EGC) menjadi strategi komunikasi yang semakin populer di kalangan perusahaan modern, lebih humanis, lebih jujur, dan jauh lebih dipercaya.

Apa Itu Employee-Generated Content (EGC)?

Employee-Generated Content adalah konten yang dibuat langsung oleh karyawan untuk menunjukkan aktivitas kerja, suasana kantor, budaya perusahaan, hingga nilai-nilai yang mereka banggakan. Bentuknya bisa sangat beragam, foto, video pendek, carousel Instagram, tulisan blog, bahkan konten TikTok yang ringan.

Tujuan utamanya sederhana, menampilkan sisi humanis perusahaan kepada publik. Jika brand selama ini berbicara lewat akun resmi, EGC menghadirkan suara manusia nyata. Ketika karyawan berbagi cerita, audiens melihat perusahaan bukan sebagai institusi kaku, tetapi sebagai komunitas yang hidup, dibangun oleh orang-orang yang bangga dengan tempat mereka bekerja.

Mengapa EGC Penting untuk Perusahaan Modern?

Di era digital, konten dari akun resmi perusahaan saja tidak lagi cukup. Publik lebih percaya pada cerita nyata dari orang yang bekerja di balik layar. Karena itu, Employee-Generated Content menjadi jembatan penting antara perusahaan dan audiens, menunjukkan budaya, nilai, dan keseharian kerja secara natural. Beberapa alasannya adalah:

1. Membangun Kepercayaan dan Koneksi Autentik

Masyarakat semakin skeptis terhadap iklan formal. Konten yang terlihat scripted sering dianggap berjarak dan tidak jujur. Sebaliknya, ketika karyawan berbagi pengalaman tulus, misalnya perjalanan karier, suasana meeting, atau momen kecil di kantor, kredibilitas tercipta secara natural.

Audiens merasa, “Oh, begini kehidupan kerja yang sebenarnya.” Kepercayaan tumbuh bukan karena promosi, tetapi karena realita.

2. Membantu Employer Branding dan Menarik Talenta Baru

Generasi pekerja hari ini tidak hanya mencari gaji, tetapi lingkungan kerja yang sehat, suportif, dan progresif. EGC membuat kandidat bisa melihat langsung bagaimana budaya perusahaan dijalankan.

Konten semacam “A Day in My Job”, perkenalan tim, atau testimoni karyawan jauh lebih persuasif daripada iklan rekrutmen biasa. Hasilnya, employer branding semakin kuat dan proses talent acquisition menjadi lebih efektif.

3. Meningkatkan Engagement karena Terasa Personal dan Jujur

Konten yang menampilkan manusia selalu memiliki engagement lebih tinggi dibanding konten korporat. Senyuman karyawan, video behind-the-scenes, hingga aktivitas santai di kantor membangun hubungan emosional yang tidak bisa dicapai poster promosi. Audiens tidak hanya melihat brand, tetapi merasakan cerita di baliknya.

4. Memperkuat Personal Branding Karyawan

Program EGC bukan sekadar strategi PR. Ini juga menjadi bentuk apresiasi perusahaan terhadap kontribusi karyawan. Melalui konten, mereka bisa mengembangkan reputasi profesional, memperluas jaringan, sekaligus merasa lebih dihargai sebagai bagian penting dari perusahaan. Karyawan yang bangga dengan tempat kerjanya akan menjadi duta brand yang paling meyakinkan.

Contoh Praktik Sukses EGC di Perusahaan Lain

Banyak perusahaan teknologi global dan lokal sudah menerapkan EGC sebagai bagian dari strategi komunikasi:

  • Google, Tokopedia, dan Gojek memberi kebebasan karyawan membagikan momen kerja di kantor, mulai dari cerita project, keseruan event internal, hingga proses kreatif dalam tim.
  • Konten berformat “Life at Company” terbukti menghasilkan engagement tinggi karena terasa dekat dan natural.
  • Beberapa perusahaan bahkan memasukkan EGC sebagai bagian dari kampanye rekrutmen, employer branding, dan aktivitas humas digital.

Hasilnya bukan hanya citra positif, tetapi juga kedekatan emosional antara perusahaan dan publik.

Strategi Membangun EGC yang Efektif

Agar EGC tidak berjalan sporadis dan tetap sejalan dengan citra perusahaan, dibutuhkan strategi yang jelas. Dengan pendekatan yang tepat, konten dari karyawan dapat menjadi aset kuat untuk komunikasi brand dan employer branding.

1. Berikan Ruang Kreativitas bagi Karyawan

Hindari konsep yang terlalu kaku. Biarkan karyawan membuat konten sesuai kepribadian mereka. Semakin natural, semakin baik. Konten bisa berupa vlog singkat, foto aktivitas kerja, atau cerita harian di media sosial pribadi.

Keterbukaan ini menciptakan rasa kepemilikan: karyawan merasa terlibat langsung dalam narasi perusahaan.

2. Tetapkan Panduan Brand agar Tetap Konsisten

Kreativitas tetap membutuhkan arah. Perusahaan perlu memberikan pedoman sederhana, seperti:

  • penggunaan logo dan properti visual,
  • gaya bahasa yang sopan,
  • etika komunikasi saat menyebut produk atau klien,
  • larangan membagikan data sensitif.

Pedoman ini menjaga profesionalisme tanpa “mematikan” keaslian konten.

3. Libatkan HR dan Marketing

EGC bukan tugas satu divisi. HR memahami budaya, sementara marketing memahami pesan brand. Ketika keduanya bekerja bersama, program menjadi lebih terstruktur, mulai dari ide konten, jadwal publikasi, hingga evaluasi performa.

4. Beri Apresiasi dan Pengakuan

Karyawan yang berkontribusi aktif perlu diberikan penghargaan: pujian publik, merchandise, sertifikat, atau insentif kecil. Bentuk apresiasi menciptakan motivasi dan memperkuat keterlibatan mereka sebagai brand ambassador internal.

Insight & Tren ke Depan

EGC bukan tren sesaat. Perilaku audiens berubah, dan perusahaan dituntut tampil lebih manusiawi. Publik ingin melihat sisi nyata sebuah brand, bukan sekadar visual promosi atau iklan yang terlalu rapi. Karena itu, EGC menjadi pendekatan jangka panjang yang relevan, karena menampilkan pengalaman langsung dari orang yang bekerja di dalam perusahaan. 

Berikut beberapa tren penting yang perlu diperhatikan:

Konten Human-Centered Semakin Disukai

Konten sederhana, seperti foto karyawan bekerja, video pendek saat meeting, atau cerita pengalaman pertama masuk tim, sering lebih menarik dari konten branding formal. Sifatnya yang natural membuat audiens merasa dekat, sehingga kepercayaan tumbuh secara organik.

Didukung oleh Algoritma Media Sosial

Platform seperti TikTok, Instagram, dan LinkedIn kini memprioritaskan konten personal dibanding konten korporat yang kaku. Konten yang menampilkan manusia cenderung mendapatkan engagement lebih tinggi, baik dari segi likes, komentar, maupun interaksi lainnya, meski tanpa biaya iklan besar.

Membangun Citra Perusahaan yang Modern dan Humanis

Ketika karyawan terlihat bangga bekerja di perusahaannya, reputasi brand terbangun secara alami. Ini membuat perusahaan lebih mudah dipercaya, lebih disukai konsumen, dan lebih menarik bagi calon talenta berkualitas.

Semakin Banyak Brand Mengintegrasikan EGC

Banyak perusahaan mulai menjadikan EGC sebagai bagian dari strategi PR, employer branding, dan digital marketing. Ada yang membuat program konten rutin, seri video, hingga aktivitas kampanye rekrutmen yang melibatkan karyawan sebagai pencerita utama.

Risiko Jika Tidak Mengikuti Tren Ini

Perusahaan yang tetap mengandalkan komunikasi formal berisiko terlihat kaku dan jauh dari audiens. Di tengah persaingan reputasi, publik lebih tertarik pada brand yang menunjukkan sisi manusia di balik bisnisnya. 

Tanpa pendekatan humanis, perusahaan akan sulit membangun kedekatan emosional, terutama dengan generasi muda yang menilai budaya kerja sebelum membeli, memakai layanan, atau melamar pekerjaan. Akibatnya, citra perusahaan bisa terlihat usang dan kurang relevan dibanding kompetitor yang lebih terbuka dan autentik.

Employee-Generated Content bukan sekadar membuat konten, tetapi membangun hubungan emosional yang nyata. Karyawan adalah wajah perusahaan, suara perusahaan, dan sumber cerita paling autentik yang bisa dihadirkan kepada publik.

Di FAS, kami menerapkan strategi komunikasi human-centered, lebih fokus pada orang di balik brand, bukan hanya visual atau slogan. Melalui storytelling, pelatihan digital, dan manajemen kampanye konten, kami membantu perusahaan membangun reputasi dan kedekatan dengan audiens.

Hubungi Kami di WA: +628041745745. Kunjungi Website FAS dan laman sosial media kami di Instagram & TikTok FAS.