Psychology of Unboxing: Strategi Marketing dari Buka Paket
Bayangkan seseorang melakukan unboxing, memegang kotak baru dengan logo brand favoritnya, perlahan mengupas segelnya, membuka lapisan pembungkus, dan menampilkan isi paketnya ke kamera. Sederhana, tapi entah kenapa, jutaan orang di seluruh dunia menikmati menonton momen seperti itu.
Fenomena video unboxing kini menjelma menjadi tontonan massal, video dengan tag “unboxing” di YouTube telah ditonton lebih dari 25 miliar kali, dan di TikTok, tagar #unboxing menembus lebih dari 200 miliar views.
Pertanyaannya: mengapa aktivitas sesederhana membuka paket bisa begitu memikat? Jawabannya terletak pada psikologi, pengalaman sensorik, dan strategi branding yang cerdas.
Unboxing sebagai Storytelling Brand

Bagi banyak brand, momen unboxing bukan lagi sekadar akhir dari proses jual beli, melainkan awal dari pengalaman emosional pelanggan. Saat konsumen menerima paket, mereka sebenarnya sedang memasuki “episode pertama” dari kisah hubungan mereka dengan brand.
Berbeda dari packaging biasa yang hanya berfungsi sebagai pelindung, curated unboxing menyelipkan cerita: dari pemilihan warna, tekstur bahan, hingga cara produk tersusun di dalam kotak. Setiap detail seolah berbicara: “Kami peduli pada pengalamanmu.”
Inilah mengapa unboxing kini diakui sebagai touchpoint penting dalam customer journey. Ia menjadi momen krusial di mana brand berkesempatan memperkuat impresi pertama dan membangun loyalitas jangka panjang.
Jika produk adalah “isi cerita”, maka kemasan dan pengalaman membuka kotaknya adalah bab prolog yang menentukan apakah pelanggan akan membaca lanjut atau berhenti di halaman pertama.
Dopamin, Memori, dan Sensasi: Resep Psikologis di Balik Unboxing

Ada alasan ilmiah mengapa unboxing terasa begitu memuaskan. Saat seseorang membuka paket, otaknya melepaskan dopamin, hormon yang sama aktifnya ketika seseorang menerima hadiah atau memenangkan permainan. Ini disebut sebagai anticipation & reward system, proses antisipasi yang berujung pada kepuasan.
Anticipation & Reward System
Proses menunggu paket datang, melihat notifikasi “pesanan sedang dikirim”, hingga akhirnya membuka kotak, semuanya menimbulkan anticipation. Momen membuka segel menjadi puncak rasa penasaran, menghasilkan reward hit dopamin yang membuat pengalaman itu adiktif, baik bagi pelanggan, maupun penonton konten unboxing.
Sensory Engagement
Unboxing melibatkan lebih dari sekadar visual. Tekstur karton, suara “krek” saat segel terbuka, aroma produk baru, semuanya membentuk pengalaman multisensori. Kombinasi ini memperkuat kesan emosional dan meningkatkan ingatan terhadap brand.
Inilah mengapa brand besar rela berinvestasi dalam desain kemasan, lapisan pelindung yang estetik, hingga instruksi visual yang memandu pelanggan saat membuka kotak.
Memory & Association
Penelitian perilaku konsumen menunjukkan bahwa momen unboxing sering kali lebih berkesan daripada penggunaan produk itu sendiri. Ketika pengalaman membuka paket begitu positif, otak menyimpan asosiasi menyenangkan terhadap brand.
Efeknya berlapis: kepuasan meningkat, peluang pembelian ulang naik, dan pelanggan secara alami terdorong untuk membuat User Generated Content (UGC), konten testimoni gratis yang sangat dipercaya audiens.
Unboxing + Sosmed = Mesin Marketing Tanpa Biaya

Jika dulu promosi bergantung pada iklan berbayar, kini pengalaman unboxing yang autentik bisa menjadi mesin marketing gratis. Setiap pelanggan potensial kini juga berperan sebagai creator. Saat mereka memfilmkan pengalaman membuka produk dan mengunggahnya ke TikTok, Reels, atau YouTube Shorts, brand memperoleh paparan masif, tanpa perlu membeli slot iklan.
Packaging as Experience
Kemasan bukan lagi sekadar pelindung. Ia adalah medium bercerita. Desain yang immersive dan konsisten mencerminkan nilai merek. Misalnya, brand berorientasi lingkungan akan menggunakan sustainable packaging dari bahan daur ulang, sedangkan brand premium akan memilih struktur kemasan bertingkat dengan elemen kejutan.
Setiap lapisan kemasan punya fungsi emosional:
- Lapisan luar menciptakan rasa penasaran.
- Lapisan tengah memperlihatkan perhatian pada detail.
- Lapisan dalam menghadirkan pesan personal yang memperkuat koneksi emosional.
Personalisasi dan Koneksi
Tren saat ini menekankan personalisasi: ucapan terima kasih bertanda tangan, stiker lucu, atau pesan “dibuat khusus untuk kamu.” Hal-hal kecil ini memperkuat rasa memiliki (sense of belonging), membuat pelanggan merasa diakui secara personal.
Faktanya, 72% konsumen global menyatakan bahwa mereka lebih cenderung membeli ulang dari brand yang memberi pengalaman personal.
Unboxing sebagai Word-of-Mouth Digital
Ketika pelanggan merasa “dihargai”, mereka ingin membagikannya. Momen itu berubah menjadi konten dan konten menjadi promosi. Satu video unboxing yang viral bisa mendorong ribuan penjualan tambahan tanpa biaya iklan sepeser pun.
Inilah kekuatan dari formula sederhana tapi kuat: Pengalaman Psikologis + Distribusi Konten = Promosi Organik Viral.
Relevansi di Era TikTok Shop, Reels, dan Shorts

Ekosistem belanja online kini bergeser ke format video pendek. Audiens tidak lagi membaca deskripsi panjang; mereka merasakan produk lewat pengalaman visual pengguna lain. TikTok Shop, Instagram Reels, dan YouTube Shorts menjadi panggung utama unboxing experience modern.
- Di TikTok, tren “aesthetic packaging reveal” menembus lebih dari 5 miliar views per bulan.
- Di Instagram, unggahan “thank you card unboxing” mendominasi feed lifestyle dan home business.
- Di YouTube Shorts, unboxing produk lokal makin diminati karena tampil lebih autentik dan dekat dengan audiens.
Dengan kata lain, strategi unboxing kini bukan sekadar tambahan, tapi bagian inti dari marketing plan. Makin baik eksekusinya, makin besar peluang konten pelanggan menjadi promosi gratis yang kredibel.
Bagaimana Brand Bisa Mengoptimalkan Momen Unboxing?

Agar unboxing tak berhenti di “wow sesaat”, brand perlu menggabungkan tiga prinsip utama:
Desain yang Mengandung Cerita (Story-Driven Design)
Setiap elemen kemasan, warna, material, layout, harus selaras dengan identitas brand. Misalnya, brand eco-friendly bisa menggunakan warna hijau pastel dan tekstur alami yang mencerminkan nilai keberlanjutan.
Fungsionalitas dan Proteksi Produk
Jangan hanya estetika; kemasan juga harus memastikan keamanan produk selama pengiriman. Pengalaman pelanggan akan rusak jika paket datang dalam kondisi cacat.
Fulfillment yang Cepat dan Akurat
Sebagus apa pun kemasannya, pengalaman akan runtuh jika pengiriman terlambat atau salah kirim. Di sinilah peran fulfillment partner seperti FAS menjadi krusial.
Peran FAS dalam Menjaga Kualitas Pengalaman Unboxing
FAS bukan sekadar penyedia layanan penyimpanan dan pengiriman barang. Sebagai partner strategis fulfillment, FAS membantu brand memastikan setiap pesanan dikemas dan dikirim dengan presisi tinggi, dari tahap penyimpanan, pengemasan, hingga distribusi akhir ke pelanggan.
Dengan sistem fulfillment modern dan teknologi real-time tracking, FAS memastikan:
- Pesanan diproses cepat dan tepat waktu.
- Produk dikemas aman, rapi, dan konsisten dengan standar brand.
- Konsumen menerima paket dalam kondisi prima, siap menciptakan first impression yang berkesan.
FAS memahami bahwa “pengalaman pelanggan” dimulai dari gudang, bukan dari video TikTok. Setiap kotak yang dikirim bukan hanya produk, melainkan juga reputasi brand yang dikemas dalam bentuk fisik. FAS dapat memastikan setiap pesanan diproses cepat, tepat, dan sesuai ekspektasi, agar strategi harga dan branding Anda benar-benar menghasilkan kepuasan pelanggan yang nyata.
Karena pada akhirnya, membuka paket bukan hanya soal produk, tapi tentang bagaimana sebuah brand membuka hati pelanggannya.
Hubungi Kami di WA: +628041745745. Kunjungi Website FAS dan laman sosial media kami di Instagram & TikTok FAS.
