Mau Brand Kamu Selalu Diingat Konsumen? Coba Lakukan Ini!!

Pernah sadar kenapa brand makanan sering pakai warna merah dan kuning, sementara brand teknologi banyak yang pakai warna biru? Brand makanan membutuhkan warna terang untuk menarik perhatian sehingga mereka lebih cepat memutuskan untuk membeli. Berbeda dengan brand teknologi yang merepresentasikan ketenangan dan stabilitas sehingga lebih meyakinkan. 

Anda perlu memperhatikan perpaduan warna pada brand atau logo karena warna bukan sekadar untuk kebutuhan estetika. Pemilihan warna yang tepat bisa mempengaruhi persepsi pelanggan, meningkatkan daya ingat brand dan juga mendorong keputusan pembeli lebih cepat. 

Mengenal Psikologi Warna dalam Branding 

Bagaimana psikologi warna bisa mempengaruhi branding? Sebelum menentukan warna untuk brand Anda perlu mengenal lebih dalam psikologi warna dalam branding karena masing-masing warna memiliki makna psikologis yang bisa menonjolkan identitas sebuah brand. 

Adapun untuk penjelasannya bisa cek selengkapnya di bawah ini!

1. Hijau 

Hijau adalah warna yang fleksibel sehingga aman digunakan untuk semua jenis brand. Kesan yang unggul dari warna hijau adalah mampu memunculkan karakter keseimbangan, kedekatan, menyegarkan, pendekatan dan menenangkan. 

Contoh: Spotify, Grab, Tokopedia.

2. Coklat

Warna coklat biasanya digunakan untuk brand makanan karena mampu memberikan karakter berani, menawan, klasik, bersahabat dan hangat. 

Contoh: Dreyer’s, M&M’.

3. Biru 

Biru menjadi warna yang memberikan kesan kepercayaan diri, profesionalitas, cerdas dan sebuah simbol stabilitas maupun kekuatan dalam sebuah brand. 

Contoh: Traveloka, Twitter, Telegram. 

4. Orange 

Orange bukanlah warna utama karena hasil perpaduan dari merah dan kuning sehingga juga mewarisi sifat yang diberikan oleh kedua warna tersebut. Warna orange cocok untuk brand yang ingin terlihat lebih menarik perhatian dan mudah diingat. 

Contoh: Shopee, Amazon 

5. Kuning 

Kuning merepresentasikan kejelasan, kegembiraan, kehangatan dan juga lebih menarik perhatian. Cocok digunakan untuk brand makanan atau sesuatu yang berkaitan dengan anak-anak. 

Contoh: Waroeng Steak & Shake, McDonald’s. 

6. Putih 

Putih mampu memberikan kesan simple, anggun dan bersih sehingga memberikan sisi kuat dan sederhana secara bersamaan. 

Contoh: Uber, Nike 

7. Hitam 

Hitam memiliki karakter yang kredibel, tegas, profesional, mewah dan elegan. 

Contoh: Adidas, Apple. 

8. Merah 

Merah melambangkan kehangatan, keberanian dan kekuatan sehingga memberikan sisi kedekatan yang intim pada pelanggan. 

Contoh: Coca-Cola, Netflix. 

Mengapa sebuah Warna Bisa Mempengaruhi Konsumen? 

Berdasarkan penelitian dari Binus University dijelaskan bahwa 84,7% konsumen memutuskan untuk membeli produk karena dipengaruhi oleh warna brandnya. Bahkan waktu yang dibutuhkan untuk memutuskan hanya sekitar 90 deik saja. Kemudian sekitar 93% responden penelitian juga lebih memperhatikan mengenai tampilan produk yang mudah diingat. 

Warna sangat berpengaruh terhadap informasi tertentu dan juga perhatian Anda. Semakin banyak fokus yang didapatkan dari rangsangan maka semakin besar juga rangsangan tersebut diteruskan ke penyimpanan memori secara permanen. Warna mampu meningkatkan gairah dan memori menjadi lebih baik sehingga menyimpan ingatan lebih lama dibandingkan biasanya. 

Perbedaan pemberian warna dalam sebuah brand mampu memberikan perbedaan emosional yang dirasakan oleh konsumen yang membelinya. Dibandingkan mengingat nama maupun bentuk tulisan kebanyakan konsumen lebih mudah mengingat warna yang melekat pada brand milik Anda. Warna sangat mempengaruhi kinerja memori lebih baik. 

Inilah mengapa setiap brand selalu memperhatikan pemilihan warna sesuai bidang dan juga tujuan perhatian yang diinginkan. Mengapa banyak brand teknologi memilih warna biru? Jawabannya karena biru memberikan kesan kepercayaan dan keamanan. Ketika Anda memasukkan unsur kuning pada brand teknologi akan memberikan miss komunikasi dan ketidakcocokan mengenai korelasinya. 

Studi Kasus Brand yang Sukses dengan Warna 

Anda yang masih dilema menentukan warna brand bisa mempertimbangkan beberapa studi kasus brand yang sudah sukses karena pemilihan warna tepat sehingga melekat di hati masyarakat sebagai berikut!

  • McDonald’s: Brand tersebut menggunakan kombinasi merah dan kuning sehingga mampu meningkatkan rasa lapar dan membangkitkan perasaan bahagia. Warnanya langsung melekat ketika pertama kali melihat bahkan orang yang tidak lapar bisa tertarik untuk membeli makanan dari McDonald’s karena mampu mempengaruhi psikologis konsumen. 
  • Apple: Brand tersebut menggunakan warna minimalis (hitam, putih, silver) sehingga bisa memberikan kesan eksklusif dan premium. Apple memang tidak memberikan konsep yang terlalu rumit namun justru itulah yang menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumen. Tipe yang simpel dan warna-warna elegan sangat cocok untuk brand teknologi komunikasi. 
  • Starbucks : Brand Starbuck menggunakan warna hijau yang mampu memberikan kesan menyegarkan dan menenangkan. Ketika pelanggan melihat logo tersebut mereka langsung merasa tenang dan nyaman sambil menikmati sajian kopi di dalam cafenya. Starbuck mampu memberikan sisi ruang yang lebih welcome dan tenang cocok untuk workspace
  • Grab: Sebagai sarana transportasi online Grab mampu mendapatkan kepercayaan konsumen dengan warna hijau yang tenang dan lebih dekat. Konsumen tidak merasa ragu dengan driver yang didapatkan. Warna hijau bisa mengurangi kecemasan selama berkendara dan membuat lebih banyak orang percaya dengan layanannya. 
  • Traveloka: Biru menjadi warna yang identik dengan Traveloka. Sebagai penyedia jasa travel terbaik brand tersebut mampu menggaet lebih banyak konsumen karena memberikan kesan lebih percaya diri dan profesionalisme dalam setiap pelayanannya. 

Tips Memilih Warna yang Tepat untuk Branding

Apa saja yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan warna tepat pada brand? Agar lebih jelasnya jangan lupa cek tips singkatnya sebagai berikut!

1. Pahami Tujuan Penggunaan Warna dan Emosi yang Ingin Ditanamkan pada Pelanggan 

Kenali lebih dalam mengenai brand Anda sendiri dan pahami emosi apa yang akan ditanamkan untuk pelanggan yang membeli nantinya. Apakah Anda akan memberikan kesan maskulin dan keren atau justru kesan yang nyaman saat menggunakan produknya. Dengan begitu pemilihan warna yang didapatkan bisa sesuai dengan tujuan Anda. 

2. Pahami Siapa Target Audiens Anda 

Tidak hanya harus kenal dengan brand Anda sendiri namun kenali juga target audiens yang nantinya menjadi konsumen produk. Kalau produknya ditujukan untuk anak-anak maka berikan warna cerah yang mencolok sehingga membuat mereka lebih mudah tertarik. Berbeda pula ketika menyediakan produk untuk orang dewasa maka pemilihan warna kalem dan elegan juga lebih diutamakan. 

3. Sesuaikan dengan Pesan yang Ingin Disampaikan 

Anda tetap harus memperhatikan konsistensi warna dalam semua elemen visual (logo, website, packaging, media sosial) agar tidak mengubah pesan yang disampaikan oleh brand. Jangan sampai memaksakan unsur warna yang ternyata mati atau tidak cocok dengan warna utama brand Anda karena bisa merusak citra yang dibuat. 

Memilih warna untuk kebutuhan brand bukanlah sesuatu yang sepele bahkan membutuhkan riset khusus agar menjadi pembeda dari brand kompetitor lainnya. Bahkan warna brand juga menjadi penentu gagal suksesnya usaha branding yang dilakukan. Jika ingin brand Anda lebih diingat pelanggan jangan lupa sesuaikan warna identitas dengan pesan yang ingin disampaikan. 

Sudah siap menjadi brand yang selalu diingat konsumen? Jangan khawatir karena semua itu FAS bisa bantu mulai dari pengurusan pemasaran sampai brand dan distribusi. FAS bisa memastikan bisnis lebih menonjol di pasar! Bisa juga meluncur ke akun Instagram fas.fulfillment.Mau tahu bagaimana warna bisa bikin branding makin powerful? Yuk, konsultasikan strategi branding-mu sekarang dengan FAS dan buat brand-mu lebih standout! Hubungi Kami: 628041745745