Kenapa Storytelling Jadi Kunci Sukses dalam Kampanye Iklan?

Sudah tahu belum apa pentingnya storytelling dalam iklan? Anda pasti pernah melihat, atau bahkan terbawa emosi karena storytelling dalam iklan. Tak sedikit kampanye iklan sukses dengan storytelling, baik dari merek luar maupun dalam negeri.
Menurut Statista, 82% pengiklan percaya bahwa peristiwa dalam 2 tahun terakhir akan menyebabkan sebuah brand terlihat lebih manusiawi melalui storytelling. Sebenarnya apa peran storytelling dalam iklan? Kenapa brand butuh storytelling?
Kenapa Storytelling Efektif dalam Kampanye Iklan?

Berikut ini 3 manfaat storytelling dan pengaruhnya di marketing:
1. Membangun Koneksi Emosional
Orang lebih mudah mengingat cerita dibandingkan dengan informasi biasa. Menurut Stanford Women’sā Leadership Innovation Lab, cerita diingat 22 kali lebih banyak dibandingkan fakta berupa informasi biasa. Koneksi emosional lebih mudah berhasil dibandingkan fakta yang disampaikan dengan datar, meskipun isinya sama.
2. Meningkatkan Engagement dan Shareability
Iklan storytelling 2x lebih banyak dibagikan di media sosial. Menurut Higo Creative, 92% orang menginginkan iklan dengan storytelling. Video yang ada ceritanya lebih populer dan lebih mudah terhubung dengan audiens. Karena audiens merasa relate dengan iklan tersebut, maka mereka cenderung terlibat langsung dan membagikannya ke orang lain lewat platform masing-masing.
Cara storytelling tingkatkan iklan dalam engagement dan shareability sangat penting di era digital seperti sekarang. Berbeda dengan iklan TV yang hanya bisa ditonton di TV, sekarang audiens bisa melihat iklan di media sosial hingga YouTube, sehingga tingkat shareability yang tinggi dapat membantu meningkatkan konversi.
3. Meningkatkan Brand Trust
Manfaat storytelling dalam marketing yang ketiga adalah meningkatkan brand trust. Pelanggan lebih percaya dengan brand yang punya cerita otentik. Menurut Business Dasher, storytelling meningkatkan nilai produk hingga 2,706%. Sementara itu, iklan storytelling menghasilkan peningkatan kepercayaan dan koneksi brand dengan audiens sebanyak 4%.
Cerita yang dibuat otentik akan lebih berhasil dibandingkan cerita yang terlalu dibuat-buat. Otentisitas, bentuknya bisa berupa pembuatan karakter yang relevan, situasi yang dapat dipercaya, atau konteks berdasarkan kejadian di dunia nyata. Apapun bentuknya, otentisitas dapat menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan target audiens, menumbuhkan empati, dan rasa pengertian.
Contoh Kampanye Storytelling yang Berhasil

Contoh storytelling marketing dari brand lokal yang sukses salah satunya adalah Eiger yang mengiklankan cabang bisnis barunya, Eiger Adventure Service Team (EAST). Siapa pun bisa belajar berkegiatan di alam bebas dengan aman dan nyaman. Video pendek dengan tema Eiger Tropical Adventure dibagikan, menyoroti pemandangan pesona Indonesia dan mereka yang ingin menikmati tanpa merusaknya.
Brand lokal lain yang sukses dengan storytelling adalah Kahf dengan #JalanYangKupilih. Video pendeknya menceritakan tentang brand yang berkomitmen untuk memberi manfaat bagi sesama. Utamanya menyorot keterlibatan pelanggan dan bagaimana mereka memilih Kahf dalam kehidupan dan keseharian mereka.
Bagaimana Membuat Iklan Storytelling yang Sukses?

Agar sukses membuat iklan storytelling, berikut ini beberapa langkah yang perlu diperhatikan:
1. Tentukan Audiens & Masalahnya
Sebelum mulai membuat konsep iklan, penting sekali untuk memahami siapa target audiens Anda dan apa masalah spesifik mereka. Proses ini melibatkan penelitian demografi (usia, gender, lokasi, pendapatan), minat, dan masalah. Segmentasikan audiens berdasarkan karakteristik atau kebutuhan bersama, karena ini akan membantu mereka membuat keputusan yang terarah.
Lalu teliti apa masalah mereka, apa tantangan yang mereka hadapi? Kebutuhan apa yang belum terpenuhi? Apa yang ingin mereka capai? Nilai-nilai apa yang penting bagi mereka? Dengan mengetahui hal-hal tersebut, maka akan lebih mudah membuat narasi yang sesuai untuk kampanye iklan.
Setelah itu, sesuaikan narasi Anda supaya bisa beresonansi dengan audiens di tingkat yang lebih emosional. Tunjukkan bagaimana produk/layanan Anda bisa memenuhi kebutuhan atau tantangan audiens. Dengan fokus ke apa yang mereka butuhkan dan inginkan, Anda dapat membuat cerita yang tak hanya menarik perhatian tapi juga memotivasi mereka untuk melakukan tindakan.
2. Gunakan Alur Cerita (Awal ā Tengah ā Akhir)
Buatlah alur cerita jelas yang terdiri dari awal, tengah, dan akhir cerita. Alur semacam ini akan memudahkan audiens memahami iklan storytelling. Agar lebih menarik, buatlah perjalanan yang relatable dengan pelanggan. Misalnya dengan membuat karakter dengan sifat atau pengalaman yang sama dengan target audiens. Pertimbangkan untuk menggunakan testimoni pelanggan atau cerita karyawan untuk menambah kesan otentik.
Kembangkan narasi menarik yang mengikuti perjalanan karakter tersebut. Caranya dengan menunjukkan tantangan yang mereka hadapi dan cara mengatasinya dengan produk/layanan Anda. Cerita akan lebih menarik jika disertai dengan emosi atau humor karena akan membuatnya lebih manusiawi. Tapi pastikan, baik itu emosi maupun humor, sesuai dengan narasi yang dikembangkan.
3. Gunakan Data & Fakta
Menurut Google, iklan berbasis storytelling meningkatkan brand recall hingga 80%. Hindari konten yang generik atau terlihat terlalu berpromosi. Fokuslah untuk berbagi cerita otentik yang menyoroti nilai yang diberikan produk/layanan Anda dan apa dampak positifnya pada kehidupan target audiens.
Tambahkan kisah yang otentik tersebut dengan data agar semakin meyakinkan audiens. Data sangat penting untuk iklan storytelling. Data menyediakan dasar untuk membangun narasi yang persuasif, membantu meningkatkan engagement, dan juga pengambilan keputusan. Data yang relevan dapat membantu menjadikan kampanye lebih menarik dan tepat sasaran.
4. Gabungkan Visual & CTA yang Kuat
Baik visual maupun CTA sangat penting untuk iklan storytelling yang efektif. Visual yang berkualitas tinggi dapat meningkatkan engagement audiens dan juga daya ingat mereka. Menurut OptinMonster, visual mampu membangkitkan emosi yang kuat dan menciptakan hubungan pribadi dengan audiens. Jadi, gunakanlah gambar dan pesan yang menggugah emosi, tapi harus tetap terhubung dengan narasi utama Anda.
Selain itu, visual seperti ilustrasi, animasi, atau grafik bisa menyederhanakan sesuatu yang rumit. Dengan begitu, cerita yang disampaikan dalam iklan storytelling akan lebih mudah dipahami tanpa harus berpikir panjang.
Call-to-action (CTA) memberikan undangan yang jelas dan langsung bagi audiens untuk melakukan tindakan tertentu, sepert mendaftar newsletter, mengunjungi website, dan melakukan pembelian. Menurut LinkedIn. CTA membantu mengubah audiens pasif menjadi pelanggan aktif. Karena itu, padukan Visual yang berkualitas dengan CTA yang kuat untuk menyukseskan iklan storytelling!
Storytelling bukan sekadar bercerita, tapi strategi marketing yang terbukti efektif jika direncanakan dengan matang. Intinya, storytelling kunci sukses kampanye bisa diwujudkan dengan langkah yang tepat. Terbukti, banyak brand sukses menggunakan storytelling untuk membangun hubungan pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Jadi, tingkatkan promosi dan kampanye marketing anda dan gunakan layanan FAS untuk mengelola pemenuhan pesanan (fulfillment). Mulai dari memproses pesanan hingga ke pengiriman, semuanya diatur dengan baik, jadi Anda bisa lebih fokus pada usaha promosi dan marketing. Tingkatkan konversi dan kepuasan pelanggan dengan menghubungi FAS via WhatsApp (+62) 804 1745745. Bisa juga meluncur ke akun Instagram fas.fulfillment.