Mau Bisnis Fashion Lancar? Pahami Dulu Cara Hitung Inventory Turnover

Dalam bisnis fashion, pengelolaan stok barang sangat penting untuk menghindari dead stock (barang tidak terjual) dan memastikan perputaran modal berjalan lancar. Salah satu metrik yang harus Anda pahami adalah Inventory Turnover, yaitu rasio yang mengukur seberapa cepat stok barang terjual dalam periode tertentu. 

Dengan memahami konsep ini, Anda bisa mengoptimalkan stok dan meningkatkan profitabilitas bisnis fashion Anda. 

Apa Itu Inventory Turnover? 

Inventory Turnover adalah rasio yang menunjukkan seberapa sering stok barang Anda terjual dan diganti dalam periode tertentu (biasanya satu tahun). Rasio ini digunakan untuk mengukur rata-rata persediaan dan melihat berapa kali perusahaan mampu menjual keseluruhan total persediaan (dilihat dari rata-rata) dalam ukuran tahun. 

Adanya rasio tersebut digunakan untuk indikator yang nantinya menentukan kualitas dari pembelian maupun persediaan yang efektif untuk memastikan manajemen persediaan tercukupi dengan baik. 

Rumus Inventory Turnover: 

  • Inventory Turnover = Cost of Goods Sold (COGS) /Average Inventory 
  • COGS (Harga Pokok Penjualan): Biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau membeli produk yang dijual. 
  • Average Inventory (Rata-rata Stok): (Stok awal + Stok akhir) ÷ 2 

Mengapa Inventory Turnover Penting dalam Bisnis Fashion? 

Ada beberapa alasan mengapa Inventory Turnover sangat penting digunakan dalam bisnis fashion sebagai berikut!

  • Bisa Digunakan sebagai Pembanding dengan Kompetitor: Dengan adanya Inventory Turnover dalam bisnis fashion bisa membantu Anda membandingkan rasio yang dimiliki dengan kompetitor. Anda bisa langsung tahu mengenai bagaimana kondisi pengelolaan persediaan apakah sudah sesuai dengan standar industri atau belum. 
  • Membantu Pengukuran KPI: Inventory Turnover membantu Anda menentukan penjualan yang sesuai KPI atau Key Performance Indicator. Jadi kalau memang belum sesuai ukurannya bisa langsung mengubah strategi yang digunakan. 
  • Menghindari Persediaan yang Dirasa Berlebihan: Adanya Inventory Turnover membantu perusahaan untuk tidak memiliki persediaan terlalu banyak karena berakibat kerusakan maupun penurunan kualitas. Persediaan merupakan bagian dari modal perusahaan yang sudah berubah menjadi bahan fashion sehingga mempersulit aliran kas. 

Cara Menghitung Inventory Turnover dalam Bisnis Fashion 

Contoh Kasus 1:

Sebuah bisnis fashion memiliki COGS sebesar Rp500 juta dalam satu tahun, dengan stok awal Rp100 juta dan stok akhir Rp150 juta. 

Average Inventory= 100+150/2 =Rp125 juta 

Inventory Turnover= 500/125 =4 kali per tahun 

Artinya, dalam satu tahun, stok barang diganti sebanyak 4 kali. 

Contoh Kasus 2:

Sebuah bisnis fashion yang bergerak dalam membuat hijab trendy melaporkan biaya pokok penjualan pada laporan laba rugi sebanyak Rp100 juta. Persediaan awal yang dimiliki sekitar Rp300 juta kemudian persediaan akhirnya sebanyak Rp200 juta. Berapa rasio yang dimiliki bisnis fashion tersebut? 

Inventory Turnover: Rp. 100.000.000,- / ((Rp. 300.000.000,- + Rp. 100.000.000,-) / 2)= 0,6 kali 

Berapa Rasio Inventory Turnover yang Ideal? 

Untuk memastikan bisnis fashion yang dijalankan tetap pada Inventory Turnover yang ideal Anda bisa menggunakan acuan rasio sebagai berikut!

  • Terlalu rendah (<3 kali/tahun): Stok terlalu lama tidak terjual, berisiko dead stock. 
  • Terlalu tinggi (>8 kali/tahun): Bisa berarti stok terlalu sedikit dan sering kehabisan barang. 
  • Ideal (4-6 kali/tahun): Menandakan keseimbangan antara stok dan penjualan. 

Agar tetap aman Anda harus memastikan rasio Inventory Turnover selalu berada di rentang Ideal yakni 4-6 kali dalam setahun. Kalau bisnis mulai memberikan angka rasio di bawah 4 dalam setahun Anda perlu mengubah strategi penjualan atau manajemen stok yang lebih baik. 

Cara Meningkatkan Inventory Turnover dalam Bisnis Fashion 

Bagaimana cara meningkatkan Inventory Turnover dalam bisnis fashion? Anda yang ingin tahu beberapa tips akurat yang bisa lakukan langsung cek semuanya sebagai berikut!

A. Gunakan Data Penjualan untuk Menganalisis Produk yang Paling Laris dan Kurang Diminati. 

Untuk mengetahui data penjualan Anda perlu menghitung HPP tau biaya dari keseluruhan total produk yang terjual dalam satu periode kemudian hitung juga rata-rata persediaan yang dimiliki menggunakan rumus Inventory Turnover. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan informasi mengenai barang mana saja yang banyak dicari dan kurang diminati. 

Produk yang paling laris menjadi kunci penting untuk Anda memperbanyak stok sesuai tingkat penjualan yang berhasil dilakukan. Kemudian mulai pilah produk mana yang sekiranya memang rendah peminat atau kurang diminati dalam periode tertentu namun bukan berarti langsung menghilangkannya. Kurangi stok produk kurang diminati secara perlahan. 

B. Terapkan Sistem Pre-Order untuk mengurangi risiko stok berlebih. 

Saat ini sudah banyak bisnis fashion yang menggunakan sistem Pre-Order untuk mengatasi persediaan yang terlalu banyak dan modal lebih minim. Maksud Pre-Order adalah metode pembelian yang dilakukan dengan cara konsumen memesan produk dan membayar pada penyedia produk namun produknya belum ada di pasaran. 

Dengan begitu penjual akan memproses produk pas sesuai jumlah pesanan yang masuk pada periode Pre-Order. Hal ini bisa membantu Anda mengurangi kerugian yang terjadi apalagi untuk bisnis fashion yang baru awal merintis sehingga tidak punya banyak modal untuk melakukan stok banyak. 

C. Memanfaatkan Jasa Fulfillment agar Stok dan Pengiriman Lebih Efisien. 

Kalau Anda merasa kesulitan melakukan manajemen stok jangan lupa menggunakan jasa fulfillment untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Dapatkan kenyamanan efisiensi operasional mulai dari penyimpanan barang sampai dengan proses pelacakan stok lebih cepat. Anda tidak perlu bingung lagi memilih produk mana yang laku dan kurang laku di pasaran. 

FAS membantu Anda memenuhi apa yang tidak bisa dilakukan sendiri bukan hanya berperan sebagai efisiensi operasional namun juga membantu pengaturan penjualan yang lebih minim biaya. FAS juga melayani penggunaan warehouse dan jasa kirim yang lebih cepat. Inilah yang akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk Anda. 

D. Buat Strategi Promosi & Diskon untuk Produk yang Pergerakannya Lambat. 

Bagaimana cara mengatasi produk yang menumpuk karena kurang diminati? Dari pada rugi dan tidak laku sama sekali Anda bisa menggunakan strategi promosi dengan diskon agar penjualannya jadi lebih cepat dan bisa digunakan untuk modal baru. Anda bisa menurunkan harganya atau menjualnya dalam bentuk bundling dengan harga lebih murah. 

Strategi yang satu ini sangat berhasil untuk lebih cepat mengurangi stok menumpuk pada gudang Anda dan membantu arus kas menjadi lebih lancar. Pilah produk mana yang sekiranya masih bisa dijual dengan diskon tidak terlalu banyak dan produk mana yang dimasukkan ke diskon cuci gudang. Dengan begitu konsumen bisa mempertimbangkan pembeliannya karena harga lebih murah. 

Jangan lupa untuk memberikan periode terbatas agar pembeli berpikir ulang untuk cepat menyelamatkan pakaian yang mereka inginkan.

Memahami Inventory Turnover dapat membantu bisnis fashion Anda lebih efisien dalam mengelola stok dan meningkatkan profitabilitas. Dengan menghitung rasio ini secara rutin, Anda bisa mengambil keputusan lebih tepat terkait produksi, restock, dan strategi pemasaran. 

Ingin mengelola stok bisnis fashion dengan lebih optimal? Gunakan layanan store management dari FAS untuk membantu pengelolaan stok dan pengiriman yang lebih efisien! Hubungi Kami: 628041745745! Bisa juga meluncur ke akun Instagram fas.fulfillment.