Tips Memilih Influencer yang Tepat Sebelum Endorsement untuk Meningkatkan Brand dan Penjualan

Menggunakan influencer merupakan salah satu kunci penting untuk bisa mempertahankan bisnis di era persaingan yang ketat ini. Kehadiran seorang influencer atau KOL key leader opinion mencakup blogger, youtuber, artis maupun selebgram mampu memberikan pengaruh terhadap pengikut mereka yang nantinya juga berkembang menjadi konsumen brand Anda.
Bagaimana tips memilih influencer yang tepat agar modal endorsement yang dikeluarkan benar-benar berpengaruh pada brand dan penjualan? Cek penjelasannya sebagai berikut!
1. Tentukan Tujuan Campaign Anda

Sebelum memilih influencer, langkah paling awal yang bisa digunakan adalah tentukan dulu tujuan utama dari campaign Anda. Cakupan yang perlu ditingkatkan dalam campaign adalah brand awareness, engagement dan conversion. Adapun untuk masing-masing penjelasannya ada di bawah ini!
A. Brand awareness
Brand awareness bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap merek Anda. Harapannya nanti influencer yang digunakan bisa memberikan jangkauan luas pada followersnya untuk mengenalkan adanya produk maupun brand Anda. Untuk itu Anda perlu memilih influencer dengan jumlah followers besar.
B. Meningkatkan engagement
Tujuan keduanya adalah Anda membutuhkan adanya interaksi yang nyata dengan audiens sehingga pilih influencer dengan tingkat interaksi tinggi bukan hanya sekedar jumlah followers yang besar. Cek bagaimana mereka menanggapi setiap komentar yang ditinggalkan oleh followers mereka.
C. Meningkatkan penjualan
Selain perlu meningkatkan brand awareness dan juga engagement tidak menutup kemungkinan brand juga membutuhkan adanya peningkatan konversi maupun penjualan. Untuk itu pilih influencer dengan niche yang relevan dengan produk Anda. Niche yang cocok bisa meningkatkan kepercayaan calon pembeli mencoba produk Anda.
2. Pilih Jenis Influencer yang Sesuai

Influencer dibedakan menjadi beberapa jenis mulai dari platform, tipe konten yang dibuat sampai dengan tingkatan followers yang dimiliki. Berdasarkan jumlah followers, influencer terbagi menjadi beberapa kategori:
- Nano Influencer (1K – 10K followers) → Cocok untuk engagement tinggi dengan audiens yang lebih loyal dan personal.
- Micro Influencer (10K – 100K followers) → Fokus pada niche tertentu dengan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pengikutnya.
- Macro Influencer (100K – 1M followers) → Memiliki jangkauan luas, cocok untuk meningkatkan brand awareness, namun biaya kerja sama lebih tinggi.
- Mega Influencer (1M+ followers) → Jangkauan sangat luas, ideal untuk brand besar yang ingin menjangkau pasar yang lebih luas secara masif.
Jika target Anda adalah konversi dan engagement, micro atau nano influencer sering lebih efektif dibandingkan macro atau mega influencer.
3. Cek Kredibilitas dan Relevansi Influencer

Setelah memutuskan jenis influencer yang akan dipilih selanjutnya cek mengenai tingkat kredibilitas dan juga relevansi influencer dengan beberapa indikator di bawah ini!
- Engagement Rate yang Baik: ER adalah matrik dasar yang digunakan untuk mengukur bagaimana sebuah konten bekerja dalam setiap postingan media sosial. Biasanya pengukuran ER ini memang melekat untuk influencer yang mempengaruhi budget endorsement mereka. Semakin tinggi dibanderol dengan harga tinggi juga.
Idealnya 2–5% untuk akun besar, 5–10% untuk akun kecil.
- Audiens yang Sesuai dengan Target Pasar: Pahami juga audiens yang menjadi followers mereka jangan hanya fokus dengan kuantitas namun juga kualitas. Cek apakah audiensnya memang cocok dengan target pasar Anda atau tidak. Anda juga perlu cek demografi followers influencer agar sasarannya lebih sesuai.
- Kredibilitas dan Reputasi yang Baik: Hindari memilih influencer yang sering terlibat kontroversi. Kontroversi tidak akan meningkatkan brand awareness Anda melainkan membuat brand Anda dipandang buruk oleh calon pembeli.
4. Periksa Kualitas Konten dan Gaya Komunikasi

Cek bagaimana cara influencer tersebut membuat konten apakah menarik dan informatif atau hanya sekedar posting ala kadarnya. Anda perlu mendapatkan bahan promosi dari influencer yang bagus dan bisa digunakan lagi untuk promosi selanjutnya bukan foto atau video yang dibuat asal-asalan. Untuk itu cek bagaimana portofolio yang ada pada feed sosial media mereka.
Konten yang informatif dan menarik bisa membantu meningkatkan kepercayaan audiens pada influencer yang membawakan produk Anda. Dengan begitu mereka memiliki daya tarik terhadap brand atau produk yang dipromosikan. Selain konten Anda juga perlu cek mengenai bagaimana gaya komunikasi yang dilakukan oleh influencer tersebut.
Pastikan memiliki influencer yang memiliki gaya komunikasi enak didengar, transparan dan membangun kepercayaan pada siapa saja yang mendengarnya. Hal ini berkaitan juga dengan kemudahan Anda bersama influencer untuk menjalin kerjasama nantinya sehingga kredibilitasnya bisa terjamin.
5. Analisis Riwayat Endorsement Sebelumnya

Sama halnya dengan mengajukan kerjasama partner kerja Anda juga perlu tahu track record atau portofolio yang sudah dimiliki oleh calon influencer tujuan Anda. Salah satu cara paling mudah untuk menilainya adalah dengan melihat analisis riwayat endorsement sebelumnya. Cek brand apa saja yang pernah mengajak kerjasama influencer dan bagaimana dampak yang diberikan.
Kalau banyak yang memberikan sambutan dan respon baik Anda bisa mencoba mengajukan kerjasama untuk brand Anda. Pastikan influencer yang digunakan juga mampu memberikan citra baik pada brand yang sedang dibangun. Hindari bekerjasama dengan influencer yang rumit dan tidak mengerjakan proyek tepat waktu.
Untuk itu penting memilih beberapa influencer langsung kemudian analisis kekurangan dan kelebihannya. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan influencer terbaik dan paling cocok baik dari segi kualitas dan kemampuan komunikasi marketingnya.
6. Sesuaikan dengan Budget Marketing Anda

Hal yang tidak kalah penting untuk menjadi pertimbangan dari semua tips di atas adalah tetap sesuaikan dengan modal yang dimiliki brand atau perusahaan. Mengajak kerjasama influencer tidak gratis melainkan membutuhkan modal yang masuknya untuk kebutuhan marketing. Untuk itu jangan sampai budget besar yang diberikan tidak memberikan dampak apapun untuk brand Anda.
Jadi tetap pastikan budget sesuai dengan kualitas dan influencer yang memang cocok dengan kebutuhan brand Anda sehingga peluang balik modal bisa lebih tinggi. Banyak brand besar yang rela mengajukan kerjasama pada artis dengan followers besar dan bayaran mahal namun pada akhirnya tidak mendapatkan pengaruh apapun.
Untuk menghindari kerugian seperti itu Anda tidak boleh hanya terkecoh pada angka followers tinggi namun juga mengenai segi kualitas konten, komunikasi dan tentunya tidak boleh FOMO. Banyak brand yang ikut-ikutan menawarkan kerjasama pada artis yang sedang naik daun padahal niche yang dimilikinya sama sekali tidak cocok dengan brand Anda.
Tetap utamakan kesesuaian dan kemampuan bukan viral sesaat sehingga modal marketing yang dimiliki tetap aman.
Memilih influencer yang tepat sangat penting untuk keberhasilan campaign marketing Anda. Perhatikan beberapa kriteria khusus mulai dari target, kesesuaian audiens, kemampuan komunikasi dan tentunya budget yang pas dengan kemampuan brand Anda. Pastikan dampak yang diberikan memang membantu membangun branding lebih baik untuk perusahaan Anda.
Agar strategi influencer marketing Anda lebih berdampak, pastikan operasional bisnis juga berjalan efisien. Gunakan layanan FAS untuk mengelola distribusi online dan store management secara otomatis, sehingga promosi dari influencer bisa langsung diikuti dengan proses pemesanan yang cepat dan profesional. Langsung saja hubungi FAS via WhatsApp di (+62) 804 1745745. Bisa juga meluncur ke akun Instagram fas.fulfillment.