The Power of Fandom: Gimana Fans Bisa Mengubah Industri?

Sudah tahu belum, seperti apa fenomena fandom di marketing? Menurut Statista, penelitian menunjukkan bahwa 55% responden percaya bahwa brand yang berinvestasi pada fandom akan membuat brand tetap berada benak konsumen. Fandom bukan sekadar sekumpulan penggemar, tapi kekuatan besar yang bisa membentuk tren, mempengaruhi pasar, dan bahkan mengubah industri. 

Dari musik, film, hingga brand besar, loyalitas fans bisa mendorong kesuksesan luar biasa. Tapi, bagaimana fenomena ini terjadi? Bagaimana fans mempengaruhi tren? Dan bagaimana cara memanfaatkannya dalam bisnis? 

Fandom sebagai Kekuatan Ekonomi

Bagaimana fans mengubah industri hiburan? Fans tak hanya membeli produk, tapi menciptakan demand baru yang dapat berpengaruh besar ke pendapatan brand. Contohnya adalah fandom K-Pop, khususnya BTS Army yang memiliki penggemar terbesar saat ini di dunia. Mereka menggerakkan ekonomi dengan membeli album, merchandise, dan tiket konser. 

Bahkan tak hanya membeli saja, beberapa anggota fandom mengusulkan ide dan konsep untuk merchandise. Biasanya fandom akan mengusulkan ide merchandise yang mereka suka dan berguna untuk digunakan sehari-hari. Dengan begitu, fandom dan ekonomi kreatif dapat terhubung sangat erat. 

Bagaimana Fans Membentuk Brand & Tren Industri

Fans dapat membentuk brand dan tren di industri melalui engagement dan partisipasi aktif mereka dalam fandom masing-masing. Menurut Digital Voices, engagement dapat mengarah ke penciptaan pengalaman brand yang baru, penyebaran tren di media sosial, serta membentuk persepsi tentang keseluruhan brand. 

Salah satu caranya, fans bisa mengangkat brand melalui UGC (User-Generated Content) & viral marketing. Contohnya fans membuat video unboxing produk brand tertentu yang mensponsori acara fandom mereka. Dengan mention brand tersebut atau penggunaan hashtag tertentu, maka mereka bisa menciptakan tren dan kemudian menjadi viral marketing. 

Contohnya sneakers tertentu jadi hype karena komunitas fans yang aktif mempromosikannya. Seperti Nike Air Jordan yang sering sekali muncul di media sosial karena penggemarnya yang sering posting konten sepatu tersebut. Atau bagaimana sepatu G-Dragon PEACEMINUSONE yang bekerja sama dengan Nike menjadi viral karena kesan eksklusif dan ada rasa bangga kalau bisa mendapatkannya. 

Studi Kasus: Fandom yang Mengubah Industri

Ada banyak contoh kasus fandom yang berhasil mengubah industri. Seperti fans Marvel dan DC Comics yang luar biasa loyal. Karena ada demand dari fans, maka Marvel dan DC pun terdorong untuk membuat film dan merchandise secara konsisten. Tradisinya pun terus berkembang berkat fandom yang kuat di seluruh dunia dengan keinginan fans yang terus berubah. Marvel dan DC pun berusaha untuk terus mengakomodasinya. 

Fandom K-Pop adalah contoh nyata lainnya bagaimana musik K-Pop bisa masuk ke pasar global dan menjadi viral. Apalagi dengan adanya TikTok, semakin mudah untuk menjadikan musik viral ke seluruh dunia. Bahkan banyak pengguna TikTok yang bukan penggemar K-Pop atau tidak pernah mendengarkan K-Pop sebelumnya, akhirnya menggunakan lagu K-Pop untuk konten mereka dan berakhir mendengarkan atau mencari tahu lagu tersebut. 

Perspektif Data: Seberapa Besar Dampak Fandom?

Menurut data dari Amazon Ads, sebanyak 62% fandom merasa positif terhadap brand yang pernah terlibat dengan fandom mereka dalam jangka waktu lama. Sementara itu, sebanyak 55% fandom menyatakan bahwa mereka cenderung mempertimbangkan brand yang mensponsori konten atau acara terkait fandom mereka. 

Terkait isi konten, sebanyak 54% anggota fandom menyatakan mereka bisa mengetahui apakah sebuah brand otentik atau tidak dalam bekerja sama dengan fandom. Karena itu, jika brand Anda ingin menggunakan fans sebagai penggerak industri, dampaknya akan positif apabila kontennya otentik dan direncanakan hingga diproduksi dengan jelas dan terperinci. 

Strategi Brand untuk Memanfaatkan Fandom

Setelah memahami peran fans dalam bisnis, sekarang saatnya mencari tahu strategi brand manfaatkan fandom agar lebih sukses dan bisa bertahan di industri. Ini dia 3 strategi untuk memanfaatkan fandom dalam bisnis: 

1. Bangun Komunitas Aktif di Media Sosial

Membangun komunitas di media sosial melibatkan engagement secara konsisten. Karena itu, akun brand Anda harus menyediakan konten yang informatif dan bernilai untuk membina interaksi dengan dan di antara sesama pelanggan atau anggota fandom. Komunitas di media sosial menciptakan ruang di mana followers merasa dihargai dan terhubung dengan satu sama lain dan brand tersebut. 

Untuk membangun komunitas yang aktif, berikut ini beberapa langkah yang perlu diperhatikan:

  • Tentukan tujuan dan sasaran. Komunitas seperti apa yang ingin dibuat? Misalnya forum diskusi, fan club, atau support network. Dari sini, tentukan sasarannya, misalnya untuk membangun brand awareness, loyalitas brand, atau meningkatkan penjualan. 
  • Pilih platform yang tepat dengan mempertimbangkan audiens, di mana mereka paling aktif? Cek juga fitur platformnya, apakah bisa memfasilitasi komunitas, misalnya grup, forum, dan live streaming. 
  • Berpartisipasi secara aktif dengan menanggapi komentar followers. Tunjukkan bahwa brand memperhatikan komunitas tersebut. Mulailah percakapan dengan cara mengajukan pertanyaan, memulai diskusi, atau mengadakan survei menarik terkait fandom dan brand. 

2. Gunakan Storytelling dan Kampanye Interaktif

Manfaatkan storytelling dan kampanye interaktif dalam fandom untuk meningkatkan engagement dan loyalitas brand secara signifikan. Rangkai narasi yang relatable dan membuat fandom merasa dekat dengan brand. 

Berikut ini tips menggunakan storytelling:

  • Gunakan cerita yang otentik dan relevan dengan fandom maupun brand. 
  • Gunakan cerita yang dapat membangkitkan emosi fandom. 
  • Tetap konsisten di semua platform.

Sementara itu, membangun kampanye interaktif bisa dilakukan dengan cara: 

  • Berpartisipasi secara aktif dalam budaya fandom, seperti membuat konten eksklusif dan menggelar acara khusus fandom.
  • Berikan diskon atau adakan giveaway untuk fandom sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka. 

3. Berkolaborasi dengan Influencer yang Memiliki Basis Fans Kuat

Dalam setiap fandom biasanya selalu ada influencer yang sudah memiliki basis fans kuat. Bekerja sama dengan mereka akan membangun brand awareness dan rasa percaya dari anggota fandom tersebut. Jika bentuk kerja samanya otentik dan menarik, maka fandom pun akan lebih mempercayai brand tersebut. 

Fandom bukan hanya tentang kecintaan pada sesuatu, tapi juga tentang pengaruh dan kekuatan dalam membentuk industri. Jika brand bisa memahami cara kerja dan the power of fandom, mereka bisa membangun loyalitas jangka panjang dan memenangkan pasar.

Ingin lebih fokus membangun fandom untuk memperkuat brand di industri? Gunakan layanan fulfillment yang dapat diandalkan dari FAS, yang mampu mengelola pengelolaan pesanan, pengepakan, hingga ke pengiriman dan pelacakan barang. Anda pun bisa fokus berkreasi dengan kampanye dengan fandom sebagai pusatnya untuk meningkatkan loyalitas, brand awareness, dan penjualan. Jadi, langsung saja hubungi FAS via WhatsApp di (+62) 804 1745745. Bisa juga meluncur ke akun Instagram fas.fulfillment. Yuk, gabung dengan FAS sekarang dan nikmati mudahnya mengelola pesanan bisnis Anda sambil memanfaatkan dampak fandom pada industri dengan positif!