Barang Retur Terus? Ini Cara Mengatasinya Agar Tidak Merugikan Bisnis Kamu

Tahukah Anda? Hampir 30% dari semua produk yang dibeli via online dikembalikan, sementara di toko fisik tingkat returnya hanya sekitar 8.89%. Berdasarkan data dari Invesp tersebut, barang retur sering menjadi tantangan bagi bisnis online. Jika tidak dikelola dengan baik, retur dapat menyebabkan kerugian. Lalu bagaimana cara mengelola barang retur? Simak 5 tips mengurangi kerugian akibat retur di bawah ini!

1. Pahami Penyebab Retur

Pelanggan mengembalikan barang yang dibelinya bisa disebabkan karena berbagai alasan. Ada alasan yang disebabkan oleh kesalahan dari toko, kurir, atau karena konsumen berubah pikiran. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat mencari solusi dari masalah tersebut dan mengurangi resikonya di kemudian hari. 

Berikut ini beberapa penyebab retur yang sering terjadi:

Masalah Terkait Produk

  • Rusak atau Cacat: produk tiba dalam keadaan rusak atau cacat produksi menjadi alasan utama retur. 
  • Tidak Memenuhi Ekspektasi: produk mungkin tidak sesuai dengan deskripsi atau tidak sesuai dengan harapan pelanggan.
  • Masalah Ukuran dan Kesesuaian: barang yang sampai tidak sesuai dengan ukuran yang dipilih. 
  • Deskripsi Produk Tidak Akurat: deskripsi produk yang menyesatkan bisa jadi penyebab pelanggan mengembalikan barang. 
  • Produk Tak Lagi Dibutuhkan: terkadang pelanggan membeli barang tapi lalu baru menyadari bahwa mereka sudah tidak membutuhkannya lagi. 

Masalah Terkait Fulfillment

  • Barang yang Dikirim Salah: seller mengirimkan barang yang sama sekali berbeda dengan pesanan. 
  • Keterlambatan Pengiriman: dapat menyebabkan pelanggan kehilangan minat terhadap produk, terutama jika produk tersebut memiliki batas waktu. 
  • Masalah Pengiriman: kemasan yang rusak selama pengiriman dapat menyebabkan pelanggan mengembalikannya. 

Masalah Terkait Pelanggan

  • Berubah Pikiran: pelanggan mungkin berubah pikiran atau menyesal membeli setelah melakukan pemesanan. 
  • Pembelian Impulsif: belanja online sering kali menyebabkan pembelian impulsif yang kemudian disesali pelanggan. 
  • Membeli Hadiah yang Keliru: terkadang pelanggan belanja untuk hadiah, tapi menyadari kalau barang tersebut kurang sesuai dengan penerimanya. 
  • Penipuan oleh Pelanggan: dalam beberapa kasus, pelanggan mungkin mencoba mengembalikan produk dengan cara curang. 

2. Pastikan Kualitas Produk Sebelum Dikirim

Memastikan kualitas produk yang akan dikirim sangat penting karena sangat berpengaruh pada tingkat pengembalian barang. Bisnis Anda harus menerapkan langkah-langkah quality control (QC) yang kuat selama proses pengiriman, termasuk inspeksi sebelum pengiriman, cara mengemas barang yang tepat, dan komunikasi yang jelas dengan pelanggan. 

Berikut ini penjelasannya yang lebih terperinci:

QC Selama Produksi dan Sebelum Pengemasan

  • Terapkan QC pada setiap tahap proses pembuatan barang untuk mengidentifikasi dan mengatasi cacat barang sejak dini. 
  • Terapkan Final Random Inspection (FRI) atau pemeriksaan acak di akhir sebelum pengiriman untuk memverifikasi bahwa produk memenuhi spesifikasi dan standar.
  • Cek material untuk memastikan barang sudah memenuhi standar kualitas dan keamanan. 
  • Terapkan During Process Inspection (DPI) selama proses produksi untuk menemukan potensi masalah sebelum menjadi masalah besar. 

Pengemasan dan Pengiriman yang Tepat

  • Kemas barang dengan aman menggunakan bahan yang tepat agar produk terlindung selama proses pengiriman. 
  • Cek pengemasan mulai dari bahan hingga prosesnya secara berkala untuk memastikannya sesuai standar.
  • Lakukan pemeriksaan ulang sebelum paket disegel untuk menemukan masalah di menit-menit terakhir. 

Komunikasi yang Jelas dengan Pelanggan

  • Berikan deskripsi produk yang akurat. 
  • Pelanggan mungkin bertanya tentang kualitas produk dan pengemasan, jadi komunikasikan dengan sejelas mungkin agar tidak terjadi retur. 

3. Gunakan Kemasan yang Aman

Menggunakan kemasan yang aman dan tepat dapat mengurangi pengembalian produk secara signifikan. Dengan memilih bahan yang tepat, bisnis Anda dapat memastikan produk sampai dengan aman, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengurangi biaya yang terkait dengan pengembalian dan penggantian barang. 

Berikut ini beberapa tips memilih kemasan yang aman dan tepat: 

Pilih Bahan yang Kokoh

  • Boks tahan lama cocok untuk barang pecah-belah.
  • Bantalan pelindung untuk mencegah barang bergeser. 
  • Gunakan plastik gelembung atau busa untuk mengisi rongga di dalam boks. 

Kemas Secara Efektif

  • Pilih ukuran boks yang sesuai, yaitu hanya sedikit lebih besar dari barang. 
  • Segel dengan aman menggunakan selotip yang kuat agar tidak terbuka.
  • Beri label khusus untuk barang tertentu, seperti barang pecah-belah, supaya kurir menanganinya dengan lebih hati-hati. 

4. Berikan Deskripsi Produk yang Akurat

Solusi untuk retur produk berikutnya adalah sejak awal memberikan deskripsi produk yang jelas dan terperinci. Langkah ini sangat penting untuk meminimalkan retur barang karena deskripsi sangat membantu pelanggan memahami apa yang mereka beli. Cara ini juga mengurangi kemungkinan pelanggan menerima produk yang tidak sesuai dengan harapan mereka. 

Berikut ini tips memberikan deskripsi produk yang akurat:

Beri Informasi yang Akurat dan Terperinci

  • Jelaskan fitur dan fungsi utama produk.
  • Berikan ukuran yang tepat, kalau ada tambahkan bagan ukuran.
  • Jelaskan bahan produk secara jelas. 
  • Jelaskan kondisi produk (jika dibutuhkan), misalnya produk baru, bekas, atau diperbarui.
  • Sertakan petunjuk penggunaan barang yang jelas. 

Tambahkan Visual Beresolusi Tinggi

  • Tambahkan foto produk dari berbagai sudut.
  • Sertakan foto close-up untuk menyorot tekstur dan detail produk. 
  • Tambahkan video produk singkat untuk menunjukkan tampilan atau cara menggunakannya.
  • Pastikan gambar atau foto realistis, mulai dari warna, bahan, dan tampilan keseluruhan. 

5. Terapkan Kebijakan Retur yang Jelas

Sediakan kebijakan retur yang transparan sejak awal agar pelanggan memahami prosedur pengembalian barang. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperjelas terkait kebijakan retur barang:

Tetapkan Jangka Waktu Pengembalian

Bersikaplah jelas dan spesifik, berikan penjelasan berapa lama pelanggan memiliki waktu untuk mengembalikan barang setelah pembelian. 

Tentukan Kondisi Barang yang Dikembalikan

Beri ketentuan kondisi barang yang bisa dikembalikan. Misalnya barang harus di dalam kemasan aslinya dan dalam kondisi yang bisa dijual kembali. 

Tentukan Biaya Pengiriman Pengembalian

Bersikaplah transparan sejak awal. Jelaskan siapa yang bertanggung jawab atas biaya pengiriman retur barang. Untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan, tawarkan pengembalian barang, tentu harus dengan syarat dan ketentuan yang jelas. 

Tentukan Opsi Pengembalian Dana

Tawarkan beberapa opsi, seperti pengembalian dana penuh atau penukaran barang. Bersikaplah terbuka tentang biaya agar tidak ada kesalahpahaman. 

Dengan strategi yang tepat, Anda bisa mengurangi angka retur dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Kerugian akibat retur pun bisa ditekan secara signifikan. Tingkat kepuasan pembeli jadi meningkat, dan bisnis Anda akan mendapat kepercayaan pelanggan lebih tinggi. 

Butuh solusi manajemen retur yang lebih baik? Coba layanan fulfillment & warehouse dari FAS! Pemenuhan pesanan, pengepakan, dan pengiriman akan dikerjakan dengan sistem yang profesional, sehingga meminimalkan terjadinya salah kirim barang, pengemasan kurang berkualitas, dan barang mengalami kerusakan selama pengiriman. 

Yuk, jadikan bisnis Anda lebih kuat bersama FAS! Langsung saja hubungi via WhatsApp di (+62) 804 1745745. Bisa juga meluncur ke akun Instagramnya di fas.fulfillment. Gabung dengan FAS sekarang dan rasakan kemudahan pengelolaan pesanan sekaligus meminimalisir risiko kerugian karena retur barang!